BERITAMORUT.COM, BATUI- Empat tahun sudah, janji politik pasangan Herwin Yatim dan Mustar Labolo untuk membuatkan jembatan penyeberangan yang menghubungkan Dusun Malagan Batui Lima Desa Ondo-ondolu Kecamatan Batui, dan Desa Masungkang (Batui Empat) Kecamatan Batui Selatan Kabupaten Banggai selalu dinanti oleh masyarakat Batui Lima dan Batui Empat.
Pasalnya, setiap kali banjir melewati sungai yang memisahkan kedua kecamatan tersebut, menjadi penghalang puluhan peserta didik asal Desa Masungkang yang bersekolah di SMPN 5 Trans Batui yang terletak di Dusun Malagan, seperti yang dialami oleh Ni Cahya Putri Agung, salah seorang siswa kelas tiga SMPN 5 Trans Batui yang akan melaksanakan ujian.
Saat ditemui di rumah orang tua Ni Cahya Putri Agung di Desa Masungkang, ibu dari siswi tersebut, Ni Gusti Made Pentri menuturkan bahwasanya setiap banjir tiba, putrinya dan puluhan siswa lainnya tidak bisa berangkat ke sekolah karena takut dengan arus banjir yang sangat deras.
“Hampir sebagian besar siswa SMP desa Masungkang tidak bisa menyeberang karena ada banjir yang dating secara tiba-tiba. Dan kami juga sebagai orang tua sangat melarang jika anak kami dengan sengaja menyeberang sungai karena tubuh mereka tidak mampu untuk melawan dan menahan derasnya arus banjir.” Kata Ni Gusti Made Pentri pada media ini, Senin pagi (06/4).
Ia menambahkan, Bupati Herwin Yatim telah melupakan janjinya sewaktu kampanye pemilihan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Banggai pada Tahun 2016 silam yang menjanjikan akan segera membuatkan jembatan gantung untuk kelancaran aktifitas masyarakat di kedua Desa tersebut jika terpilih, namun hingga saat ini, janji pembuatan jembatan gantung tersebut belum mereka penuhi.
“Waktu kampanye tahun 2016 lalu yang bertempat di Desa Bone Balantak Kecamatan Batui Selatan, Pak Herwin dan Pak Mustar sempat berjanji untuk langsung membuatkan jembatan gantung jika terpilih. Namun hingga sekarang, masyarakat desa Masungkang sudah termakan janji mereka berdua untuk menanti kepastian janji itu.” ungkapnya penuh sesal.
Sementara itu, informasi yagg diperoleh media ini, pihak SMPN 5 Trans Batui sendiri cukup memberikan toleransi kepada para siswa yang berasal dari Desa Masungkang yang tidak bisa mengikuti proses belajar mengajar jika kondisi sungai dalam keadaan banjir.
SHAL (Biro Banggai)