STAFSUS MENTAN RI ERICK TAMALAGI KUNJUNGI PABRIK PENCUCIAN DSAS GORONTALO
NASIONAL, GORONTALO- Sarang burung walet (SBW) tetap primadona di tengah pandemi Covid-19. Bahkan beberapa tahun terakhir, menjadi komoditas ekspor andalan RI ke Tiongkok dan beberapa negara lainnya.
Di sela-sela kunjungannya ke Provinsi Gorontalo, Staf Khusus Menteri Pertanian RI Bidang Komunikasi dan Informasi, Erick Tamalagi didampingi Balai Karantina Pertanian kelas II Gorontalo menyempatkan waktu berkunjung ke salah satu pabrik pencucian SBW di Kabupaten Bone Bolango, tepatnya di Kecamatan Suwawa, Ahad (16/8/2020).
Kehadiran Erick disambut oleh owner pabrik pencucian DSAS Walet Gorontalo, Yanto Turede. Sebagai salah satu konsultan SBW di Gorontalo, Yanto memaparkan tentang potensi walet dari tahun ke tahun di Gorontalo.
Dimana, setiap bulannya potensi hasil SBW Gorontalo bisa mencapai 1 ton, dari total 670 gedung rumah burung walet (RBW) yang terdata saat ini di 5 kabupaten dan kota di Provinsi Gorontalo, papar Yanto.
Potensi itu didukung oleh ketersediaan pakan dan iklim wilayah Gorontalo yang sangat bagus untuk habitat burung walet jangka panjang.
Ketua PPSWN (Perkumpulan Petani Sarang Walet Nusantara) Provinsi Gorontalo ini berharap, pemerintah ikut memperhatikan para petani walet di Gorontalo sebagaimana perhatian pemerintah untuk komoditas lainnya.
“Ya, kami berharap pemerintah ikut memperhatikan petani walet yang ada di Gorontalo terutama edukasi ilmu kepada mereka. Pemerintah kan bisa menggandeng para pakar walet atau konsultan yang ada di Gorontalo untuk memberi pemahaman kepada para petani tentang budidaya sarang burung walet,” kata Yanto yang dikonfirmasi usai pertemuan itu.
“Karena untuk menginapkan burung walet dan membuat walet nyaman dalam membuat sarang sangatlah mudah. Tetapi untuk bisa mencapai kualitas premium kelas ekspor perlu bimbingan langsung dari para pakar sarang walet yang bersinergi dengan pemerintah,” sambung Yanto.
Intinya jelas Yanto, kalau pemerintah serius memperhatikan sektor ini, tentu bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Gorontalo itu sendiri.
“Kami pun dari asosiasi PPSWN saat ini bekerja sama dengan Balai Karantina Pertanian Gorontalo gencar melakukan sosialisasi terkait RBW yang higienis,” terangnya.
Sebelum kembali, Stafsus Mentan RI bersama tim lainnya sempat mencicipi sup sarang walet buatan DSAS yang nantinya akan menjadi salah satu menu makanan restoran ke depan.
Sumber; Hulundalo.id