BERITAMORUT.COM- Kondisi SMPN 2 Petasia Barat Satu Atap (SATAP) Togo, kabupaten Morowali Utara (Morut) begitu memprihatinkan.
Levis pokote salah seorang guru di SMPN Satap togo mengatakan kepada media ini, “sekolah ini terendam air, karna got tidak dapat menampung air, apalagi lokasi togo daerah rawa, yang kalau hujan selalu banjir, saat ini sekolah libur karna wabah corona, kalau pun tidak ada wabah tersebut, mau tidak mau kami meliburkan anak didik, bahkan bisa sampai 3 minggu sampai air surut”, ujarnya.
Sekolah ini yang harusnya menjadi tempat generasi muda bangsa belajar, justru kurang nyaman terasa, dan jadi masalah berkepanjangan tanpa solusi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Morut H. Djira K. Spd. Mpd yang kami konfirmasi terkait soal ini mengatakan, “masalah di sekolah saya itu memang secara umum agak kompleks, karna dari waktu ke waktu ancaman rendaman air sulit dielakkan, sementara kebutuhan proses belajar juga tidak bisa diabaikan, ini salah satu dilema yang masih sulit dituntaskan”, ujarnya.
Kondisi ini adalah potret pendidikan yang sangat miris, ditengah gelontoran dana alokasi dunia pendidikan saat ini. Jika wakil rakyat masih ingin dipercaya oleh masyarakat, maka tidak hanya akan menjadikan kondisi ini tontonan berepisode, tetapi mendesak Pemda menentukan langkah strategis, menangani kondisi ini kedepan secepatnya.***(Chip/Hend)