Semua Mobil Menolak Tujuan Mayumba
Catatan Elyn Wungkalangi
(Mahasiswa UNIMA Asli Mayumba Mori Utara)
Senin 05 oktober 2020, mahasiswa yang sedang mengenyam pendidikan di Universitas Negri Manado (UNIMA) ini menghubungi redaksi menggambarkan pesan harapan mereka untuk pemimpin Morowali Utara (Morut) ke depan.
“Kalau kami pulang kampung di Mayumba semua mobil menolak tujuan Mayumba karena kondisi jalan penuh lumpur, untuk sampai ke kampung saya harus 2 kali jatuh dari motor,
Dulu 2015 saya ikuti kampanye di lapangan Lembontonara, kami dijanji jalan ke Mayumba akan di aspal, tapi saat ini kondisi justru makin bertambah parah,
Saya tidak begitu mengenal dokter Delis, tetapi saya berjanji akan pulang, dan mahasiswa lain juga akan pulang untuk memilihnya. Kami berharap Mayumba di perhatikan. Mayumba adalah ibukota Kecamatan Mori Utara, yang jalanny sangat memprihatinkan pak,” begitu kisah Elyn.
Akses jalan menuju Mayumba adalah persoalan yang tidak pernah tuntas, sejumlah ruas jalan lain baik di Mori Utara maupun Mori Atas tidak pernah serius dikerjakan bahkan terindikasi beberapa titik jalan, hanya jadi obyek bagi-bagi proyek penimbunan jalan.
Bersyukur sejumlah perusahaan perkebunan menunjukan kepedulian mereka, bahkan jembatan dan jalan terkadang di perbaiki oleh perusahaan.
Kini Morut memilih pemimpin yang baru, tentu pemimpin yang punya mainshet berpikir cerdas. Yang mampu menentukan skala prioritas dalam membangun Morut.