BERITAMORUT. ID- Salah satu narapidana di Lembaga Pemasyarakatan kelas II B, Ampana, berinisial Ica alias Ishak, diduga terlibat penyelundupan Narkoba jenis sabu seberat 645 grm, dikutip dari Nawalamedia.id.
Keterlibatan warga binaan lapas Ampana, terungkap setelah salah seorang kurir sabu bernama Zul ditangkap oleh pihak Kepolisian Polda Kendari dan petugas bandara Haleluo Kendari. Kasubdit II Ditresnarkoba Polda Kendari, Kompol M. Risal, mengungkapkan jika pihaknya mendapat informasi dari masyarakat kemudian berkordinasi dengan pihak bandara dan TNI AU
“Dari tangan tersangka, polisi menyita barang bukti narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 15 paket seberat 645 gram dan sejumlah barang bukti non narkotika lainnya” Ungkapnya, dikutip dari KendariNews.Com.
Lebih lanjut Kompol M. Risal, menerangkan bahwa narkoba itu bertujuan ke Kabupaten Morowali, dan pemiliknya adalah seorang narapidana yang berada dalam Lapas, dan dipesan dari luar Pulau Sulawesi. Sebagai mana pengakuan, Tersangka Z yang dikendalikan oleh Napi berinisial ICA yang berada di Lapas Kelas II B Ampana.
“Tim kemudian melakukan interogasi terhadap tersangka, dan tersangka mengakui bahwa ia membawa Narkotika jenis Sabu-sabu yang ditemukan pada penguasaannya ia peroleh di Kota Batam, Provinsi Kepri untuk dibawa ke Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng),”ujarnya, Masi dikutip dari Kendari News.Com.
Media ini berusaha untuk mengkonfirmasi Kepala Lapas Ampana, guna menanyakan bagaimana bisa warga binaannya, mampu mengendalikan sindikat narkoba antara pulau, hal itu membuat publik semakin yakin atas rumor yang beredar jika narkoba di Morowali dikendalikan oleh Ishak, hal itu sudah menjadi rahasia umum khususnya masyarakat Bahdopi.
“Berarti sudah benar dugaan selama ini, kalau ada kebebasannya Ishak dalam Lapas kendalikan sabu di Bahodopi, buktinya itu tangkapan bandara, kurirnya bilang kalau pemiliknya nama Ica, di Lapas Ampana. Ica ini sudah itu nama Ishak. Kalau tidak ditindak Ica sama orang lapas berarti hebat memang napi daripada pegawai lapas” Keluh AU Masyarakat Morowali.
