Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
SERBA SERBI

OPINI: Pilih “DIA” Atau “HANDAL” di Pilkada Morut,? Pertarungan “GAJAH vs semut”

7
×

OPINI: Pilih “DIA” Atau “HANDAL” di Pilkada Morut,? Pertarungan “GAJAH vs semut”

Sebarkan artikel ini
Example 728x250

OPINI: Pilih “DIA” Atau “HANDAL” di Pilkada Morut,? Pertarungan “GAJAH vs semut”

 

Example 300x600

Penulis: Hendly Mangkali

 

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Morowali Utara (Morut) Tahun 2020 bisa di analogikan “Pertarungan antara Gajah vs Semut”

Dimasa kecil kita selalu ingat permainan yang disebut Suten/Suit/Hompimpa, permainan ini adalah pengganti undian untuk menentukan siapa yang menang atau juara. Suten dilakukan oleh 2 orang saja, sementara Hompimpa kadang kala minimal 3 orang peserta. Hompimpa menggunakan telapak tangan, sedang suten atau suit memakai jari dan juga kepalan tangan yang di analogikan Manusia, semut dan gajah, atau kapas, batu dan gunting. Dalam Suten/suit jari kelingking melambangkan semut, sementara jempol melambangkan gajah. Bila suten kelingking bertemu jempol maka yang menang adalah kelingking.

Analogi Gajah vs semut menggambarkan dalam pertarungan strategi itu penting. Gajah bertubuh besar, sementara semut kecil tetapi berbaris banyak. Sehingga konon kabarnya, seekor gajah selalu menghindari berada didekat daun, yang menjadi tempat semut.

Bila melihat “Pertarungan” Pilkada Morut 2020. Head to Head yang terjadi antara pasangan Delis Julkarson Hehi-Djira melawan pasangan Holiliana Tumimomor-Abudin Halilu secara kalkulasi kekuatan partai politik bisa di analogikan “Pertarungan Gajah vs Semut”.

Dalam tulisan ini saya analogikan “GAJAH” dari dukungan partai pasangan “DIA” yang mencapai 17 kursi. Sementara analogi “SEMUT” dari dukungan partai untuk pasangan “HANDAL” 5 kursi yang menjadi jumlah minimal persyaratan dukungan yang di tentukan. Analogi ini menggambarkan “GAJAH” memiliki kekuatan penuh. Dan hanya “SEMUT” yang cerdik yang bisa mengalahkan “GAJAH”

Koalisi partai pasangan Delis-Djira yang didukung 17 kursi dengan koalisi Partai Nasdem (4 kursi), PKB (4 kursi), PBB (1 kursi), HANURA (1 kursi) plus mendapat bonus “SUPER JUMBO” dari Partai GOLKAR (7 kursi).

Sementara pasangan Holiliana Tumimomor-Abudin Halilu “HANDAL” hampir terseok-seok dan akhirnya berhasil meraih syarat minimal 5 kursi dari koalisi PKS (1 kursi), GERINDRA (2 kursi), dan PDIP (2 kursi).

Bila menakar kekuatan partai politik maka pasangan Delis-Djira lebih di unggulkan. Tetapi Pilkada adalah memilih pemimpin yang belum tentu menang dari koalisi jumlah Partai besar. Tetapi mengolah strategi adalah yang paling penting.

Bila kita bedah satu persatu kandidat yang bertarung,

▪︎Pengalaman Politik

Pengalaman politik Kandidat Calon Bupati Delis Julkarson Hehi sudah teruji, dibanding lawannya Holiliana Tumimomor yang adalah orang baru dalam Politik.

Tetapi pasangan Bakal calon wakil Bupati yang mendampingi Delis adalah Djira yang juga orang baru dalam politik. Sementara yang mendampingi Holiliana adalah Abudin Halilu, salah satu tokoh politik senior yang kenyang dengan pengalaman di legislatif. Boleh disebut soal pengalaman politik”DIA” dan “HANDAL” sama saling melengkapi.

▪︎Menggaet Pemilih

Soal memikat hati pemilih, khusus pemilih perempuan bisa jadi kecendrungan akan memilih Holiliana. Panggilan “Bunda Lili” yang disematkan pendukungnya dapat menjadi penunjang, dipilihnya Holiliana oleh kaum perempuan.

Sementara dalam memikat hati pemilih muda atau pemilih Millenial, kecendrungan bisa saja pemilih Millenial lebih memilih Delis yang di nilai muda dan energik.

Soal kemampuan memikat Pemilih muda dan pemilih perempuan kedua kandidat memiliki potensi masing-masing.

▪︎ Berebut Suara

Dari 10 kecamatan di Morowali Utara, 2 Kecamatan yaitu Kecamatan Mamosalato adalah asal Calon wakil Bupati Djira yang bisa jadi akan dominan di Daerah tersebut. Sementara Kecamatan Bungku Utara adalah asal kandidat calon wakil Bupati Abudin Halilu yang bisa jadi dominan di wilayah tersebut.

Kecamatan Mori Atas adalah asal Almarhum Bupati Aptripel Tumimomor, yang bisa jadi kekuatan menang bagi kandidat Holiliana Tumimomor di 2 Kecamatan tersebut. Kecamatan Mori Utara adalah pemekaran dari Mori Atas dimana kekerabatan 2 kecamatan tersebut sangat kental.

Sementara Kecamatan Lemboraya adalah asal kandidat Calon Bupati Delis, dan kekerabatan Kecamatan Lemboraya yang merupakan pemekaran dari Kecamatan Lembo sangat kental, 2 kecamatan tersebut bisa jadi akan dominan dimenangkan Kandidat Delis.

Maka pertarungan menentukan akan terjadi di 4 kecamatan lainnya siapa yang lebih dominan. Kecamatan trio Petasia, yaitu Kecamatan Petasia, Petasia Barat, dan Petasia Timur adalah Kantong suara di Morut. Pertarungan gengsi dan popularitas, kita lihat nanti siapa dominan menguasai 3 Kecamatan ini, dan dipastikan akan menjadi pemenang.

Kecamatan terakhir adalah Soyojaya. Kecamatan ini adalah lumbung suara baru, yang harus digarap timses dua kandidat dengan strategi jitu. Tidak mudah menjadi pemenang di Kecamatan Soyojaya.

Maka Pilkada Morut akan seru bila melihat potensi kandidat dan wilayah. Peta Politik berubah setelah dipastikan yang terjadi adalah Head to Head.*(Gambar illustrasi)

Example 728x250