Ketua DPD II Golkar Morut: “Jika Itu Terjadi, Berarti Ada Sesuatu Perubahan Yang Luar Biasa”
MOROWALI UTARA- Miliki 7 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Morowali Utara (Morut), menjadi pemenang pemilihan legislatf (Pileg) Tahun 2019 lalu dengan kader kader potensial, idealnya Partai Golkar memberi ruang berkompetisi dengan mengusung kader sendiri di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 09 desember 2020 mendatang.
Hari ini senin 24 agustus 2020 kami menerima informasi rencana pemberian rekomendasi oleh DPP Partai Golkar siapa yang mendapat dukungan bertarung di Pilkada Morut.
“Hasil sudah ada, tinggal menunggu di tanda tangani ketua umum (ketum) hari ini,”ujar sumber kami. (24/8).
Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Morowali Utara Zainal Abidin Ishak yang kami konfirmasi via telpon pagi ini mengatakan informasi terakhir yang diterimanya soal dukungan Golkar di Morut.
“Belum ada disampaikan ke saya, yang jelas sampai kemarin pagi saya belum terima berita, kemarin pagi masih dalam penggodokan,”ujarnya.
Zainal Abidin Ishak yang merupakan politisi senior Partai Golkar dan masuk dalam daftar kandidat bakal calon Bupati Morut juga menambahkan
” 3 hari terakhir informasi nama Delis juga saya dengar, jika itu terjadi berarti ada sesuatu perubahan yang luar biasa, apakah itu di tingkat DPP atau dari Delis sendiri,”singkatnya.
Zainal Abidin Ishak dan Warda DG Mamala adalah dua kader Golkar yang ikut berkompetisi mendapat dukungan bertarung di Pilkada Morut mendatang. Nama keduanya maju karna memang dinilai potensial bertarung di Pilkada Morut, Zainal Abidin adalah kader senior dan Anggota DPRD Propinsi. Sementara Warda DG Mamala adalah anggota DPRD Morut bahkan sudah 3 periode berhasil duduk dengan perolehan suara terbanyak di Pileg.
Sikap “legowo” pada keputusan DPP sangat ditunjukan kedua kader Golkar ini saat dikonfirmasi media.
“Keputusan Golkar pasti yang terbaik,”ujar Warda DG Mamala (24/8).
Hal yang sama juga disampaikan Ketua DPD II Golkar Morut bahwa sejak awal Golkar akan mendukung kader. Apakah kader yang sudah ada atau yang dikaderkan .(red)
