Kapolres Morowali Utara mengecek langsung kondisi banjir di wilayahnya.
BERITAMORUT.COM- Curah hujan yang tinggi membuat 7 desa di Kecamatan Petasia Barat dan 2 Desa di Kecamatan Petasia Timur tergenang banjir.
Menanggapi hal tersebut Kapolres Morowali Utara AKBP Bagus Setiyawan S.H.S.I.K.M.H mengecek langsung situasi di lokasi banjir.(13/4/2020).
Bencana banjir yang diakibatkan akibat Luapan Air Sungai Laa di wilkum polsek Petasia tersebut menggenangi ratusan rumah warga, ketinggian air mencapai 150 cm.
Dari data yang berhasil didapatkan oleh personel dilapangan bahwa untuk Kecamatan Petasia Barat di Desa Togo Mulya ketinggian Air saat Ini 50cm s/150 Cm.
Akses Jalan Menuju desa Togo mulya Sudah tidak bisa ditempuh Melalu kendaraan Bermotor dan Mobil, sehingga masyarakat sdh menggunakan Perahu Kayu dgn jarak skitar 4 Km Dgn tarif Rp 10.000/ Orang, untuk Desa Onepute ketinggian Air 50- 170 cm. Terdapat 105 Rumah / 185 KK =663 jiwa terendam banjir.
Untuk Desa Ulu Laa, Saat ini terendam banjir akibat Luapan air Sungai Laa, dengan ketinggian 20 cm s/d 150cm.
Untuk Desa sampalowo banjir menggenangi Pekarangan rumah masyarakat degan ketinggian 20-100 cm.
Desa Moleono sendiri banjir menggenangi Dusun 2 dengan jumlah sktr 50 KK pekarangan dan Rumah sdh terendam Banjir dengan ketinggian air 20 s/d 120 cm banjir menggrnangi 5 Rumah Warga.
Dan untuk wilayah Kec. Petasia Timur Desa Tompira dam Desa Bunta menjadi daerah paling rawan banjir.akibat luapan sungai Desa Tompira terrsebut tidak dapat dilalui kendaraan roda dua terutama motor metic. 783 KK
Untuk Desa Tompira banjir menggenangi rumah warga sebanyak 210 KK dengan jumlah jiwa 756 Orang dari jumlah penduduk 1 sedangkan untuk Desa bunta tepanta di Dusun 1 s/d 5 jumlah KK 573 dari 1928 jiwa,dan bayi dan balita 117,ibu hamil 17 ,dan lansia 139, Jumlah KK yang mengungsi 17 KK ( 63 ) Orang.
Akibat luapaan sungai Tompira Jalan Trans Sulawesi Dari arah Tompira menuju kota Kolonodale terendam banjir sekitar 150 meter dengan ketinggian air 30-70 cm, dimana saat ini masyarakat yg melintas sudah mulai menggunakan perahu rakit yang dibuat oleh masyarakat setempat dgn biaya penyeberangan Rp 10.000/motor dan orang.
Untuk Jalan Lokasi Trans bunta (akses jalan Menuju PT GNI) Sdh Terendam Air dgn ketinggian 50s/d 150 Cm. Sehingga tidak bisa lagi dilalui dengan menggunakan kendaraan ( hanya dilalui menggunakan perahu kayu.
Saat ini Pihak pemda Morowali utara dalam hal Ini BPBD dan dinas Sosial telah mendirikan Posko siaga Bencana di depan Balai desa Bunta untuk mengantisipasi apabila ada warga yang mengungsi.
Selain posko/tenda siaga bencana, Sampai saat ini Belum ada bantuan lainya dari perintah (Pemda Kabupaten Morowali utara).
Saat Ini kondisi ketinggian Air berpotensi Meningkat dikarenakan kondisi Curah hujan di daerah Hulu Sungai belum berhenti. Sehingga wargandiharapakan agar tetao waspda “jelas Kapolres.
Hendly/Tribatanews