BERITAMORUT.COM- Kepala Desa (Kades) Tokala Atas Mauludin, Kecamatan Bungku Utara, Kabupaten Morowali Utara (Morut), akui tidak ada perincian pembelanjaan sembako, sebagai upaya mencegah kelangkaan ditengah wabah covid-19, dan masih banyak sisa dana, dari pinjaman 150 juta, yang tidak disebutkan nilainya kepada siapapun.
Hal ini disampaikan Kades Tokala Atas kepada media ini, senin 13 April 2020 melalui sambungan telpon untuk mengklarifikasi dugaan masyarakatnya, terkait tidak jelasnya pengadaan bahan sembako tersebut, “perincian belanja belum ada, dari 150 juta, tidak semua terpakai, ini dana persiapan untuk covid 19, datang sini sama saya kalau mau tau dana sisa”,ujarnya.
Beberapa masyakat, sebelumnya mengkritik tidak transparansinya Kades Tokala Atas dalam pembagian sembako, khususnya penggunaan dana talangan, dan dari 270 KK yang di alokasikan, baru terdapat 230 KK yang menerima, karna sebagian warga tidak berada didesa. Menjadi hal yang wajar jika kecurigaan masyarakat terjadi, ada yang tidak beres dalam pengadaan tersebut, karna Kepala Desa dan satgas covid didesa Tokala Atas, berkeras tidak akan membuka nilai dana sisa. Dan tidak memiliki rincian belanja, sementara dana ini nantinya masuk dalam pertanggung jawaban alokasi dana desa, dimana keterbukaan kepada masyarakat adalah prinsip yang harus dikedepankan.
Sikap Kepala Desa Tokala Atas, mengisyaratkan ada dugaan korupsi, dan “akal-akalan” pengadaan, dengan dalih menyiapkan dana persiapan untuk covid 19.
Redaksi