MOROWALI UTARA-Lagi lagi proyek pamsimas yang menelan anggaran kisaran kurang lebih 425 juta yang di kerjakan pada awal tahun 2017 sampai saat ini masyarakat Desa Peleru tidak pernah menikmati air yang menelan anggaran begitu besar, 29/4/2020.
Teruma Dusun 1 Desa Peleru yang kesehariaan hanya memanfaatkan air hujan dan air sungai, dimana air hujan tersebut serta air di manfaatkan masyarakat buat memasak.
Sesuai hasil temuan awak media mitrasatu.com salah satu masyarakat sangat mengeluhkan proyek pamsimas yang tidak berfungsi untuk digunakan, dimana masyarakat Desa Peleru meminta Kepada Dinas yang terkait agar persoalan proyek siluman, supaya di usut tuntas oknum yang mengerjakan proyek siluman tersebut.
Sudah 2 tahun masyarakat Desa Peleru mengeluhkan masalah air tapi persoalan tersebut seakan akan di didiamkan saja.
Bahkan menurut warga yang kami temui mengatakan proyek ini tidak pernah kami lihat RAB nya dan tidak punya peta lokasi, ungkapnya.
Lanjut dari itu pipa yang mereka pakai tidak sesuai standar dan pipa yang membentangi sungai tidak memakai gawangan sehingga setiap ada banjir pipanya pasti putus dibawah air.
Pipa yang di pasang lebih banyak yang di atas tanah tidak di timbun, dan terlihat di gambar cuman sebagian di timbun dan pipanya nampak kelihatan.
Menurut masyarakat setempat, belum ada serah terima proyek pamsimas yang menandakan bahwa sudah selesai pekerjaan ini kepada Kepala Desa Peleru.
Warga menyambangi Kepala Desa supaya kiranya proyek pasimas, jangan pernah pak kades setujui jika ada serah terima yang mereka berikan ke pak kades, tutur warga.
Dikatakan, Kepala Desa peleru, M Erikson Padaga menolak menandatangi surat serah terima penyelesaian pekerjaan air bersih pamsimas.
Karena di anggap tidak tuntas, warga tidak menikmati air bersih sesuai dengan harapan, ungkap kades
Proyek yang menghabiskan dana ratusan juta tidak menyelesaikan masalah malah menambah masalah warga Peleru, Jelasnya.(SUKAMRI/MS)