Honorer DAMKAR Morut Harus Banting Meja Untuk Dapatkan Hak
BERITA MORUT- Pembayaran gaji pegawai honorer Daerah khusus Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kabupaten Morowali Utara (Morut) rupanya perlu “kekerasan”, harus ribut banting meja baru terealisasikan.
Dalam penelusuran kami ke beberapa sumber tenaga honorer yang tidak mau disebutkan, bahwa ada insiden ribut banting meja dikantor Sat Pol PP dan Damkar terjadi minggu lalu baru hak mereka direalisasikan.
“Nanti baku banting meja, salah satu pimpinan dengan Kasat Pol PP baru kami punya honor menjaga mulai dari diklat TTG dibayarkan”,ujar sumber kami.
Kasat Pol PP Morut Buharman Lambuli yang kami konfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
“banting meja benar,dan saya sudah laporkan secara tertulis kepimpinan terkait hal tersebut”, tulis kasat Pol PP lewat pesan Whatshap (30/6).
Tetapi soal insiden yang terjadi, Kasat Pol PP berkelit tidak benar harus ada keributan baru hak honorer diselesaikan.
“Setelah ada keributan saya kumpul anggota Damkar dan memberi penjelasan baru mereka paham, harusnya setelah selesai rapat tingkat pimpinan apa hasil pertemuan disosialisasikan kebawah oleh para kabid dan seterusnya,,,saya kira tidak demikian, hasil rapat saya dengan para kabid sudah selesai dan rampung dan tidak ada permasalahan,namun hasil rapat tersebut tidak tersosialisasikan ketingkat bawah”, tulisnya lewat pesan whatshap.
Honor yang sempat membuat insiden hantam meja tersebut juga terkait anggaran dimasa pandemi covid-19. Damkar menjaga gedung TTG Tompira tempat perawatan pasien yang terkonfirmasi Orang Tanpa Gejala (OTG). Hal ini tentu harus jadi pekerjaan rumah yang dicatat, bahwa di sejumlah Dinas Di Morut. Selalu mengabaikan soal hak-hak tenaga honor, yang pada kenyataannya mereka yang paling depan berjuang di gugus tugas covid-19.
*(Foto 10 Januari saat Damkar membersihkan Ruangan RS Kodal yang masuk air)
Hendly Mangkali