BERITAMORUT.COM- Harga beras dan elpiji 3 kg (sembako), melonjak naik di Kecamatan Mamosalato, Kabupaten Morowali Utara (Morut).
Menyikapi kondisi ini, Kapolres Morut AKBP Bagus Setiyawan, SH. S.I.K. MH akan menggelar Oprasi pasar, “kita sudah membentuk satgas pangan yang bersinergi dengan Pemda, TNI, dan Instansi terkait.. INSYAALLAH dalam waktu dekat ini kami akan melaksanakan operasi pasar”, Ujar Kapolres Morut.
Hari ini Jumat 10 April 2020, Kepala Desa Tananagaya Samsudin Galendo melalui sambungan telpon, mengatakan kepada media ini, ” Harga beras normalnya Rp.8.000/kilo, saat ini harganya Rp.11.000/kilo, itupun susah dapat, sementara per sak naik sampai Rp.550.000 yang sebelumnya Rp.420.000/sak”, ujar Kades Tananagaya.
Sementara salah satu tokoh masyarakat di Mamosalato Fadly Toana mengatakan, “Harga beras ini naik signifikan, bahkan per sak sampai menembus Rp.600.000, selain harga beras, harga gas elpiji 3 kg juga naik, dari harga sehari hari dipedagang Rp.27.000 naik menjadi Rp.35.000/tabung”, ujar fadly.
Kenaikan harga kebutuhan pokok ini, terjadi ditengah pendemik corona. Kepala Desa Tananagaya yang hari ini membagikan bantuan kepada 50 KK warganya, yang kurang mampu, karna mempertimbangkan kondisi kelangkaan bahan pokok tersebut.
Ibu Ayu salah satu warga Mamosalato mengatakan, “Kami berharap Pemerintah bisa melakukan langkah penanganan, karna akan memasuki bulan ramadhan”, ujarnya.
Anggota DPRD Morut Fraksi PKB, Jeffisa Putra ikut bersuara terkait kondisi ini, “Kondisi ini benar, kepanikan pandemi corona sangat mengganggu stabilitas ekonomi, banyak yang memanfaatkan situasi,harus ada kontrol terkait ini dari pemda”, ujarnya.
Sementara Ketua KPU Morut Yusri Ibrahim menyampaikan warning terkait kondisi ini, Ini adalah warning untuk kita semua, Beberapa langkah konkrit yang perlu di ambil antara lain :
1. Pemda Morut berkoordinasi dengan bulog yang ada di desa tompira untuk memastikan berapa banyak cadangan beras kita saat ini sehingga ada rencana ke depan untuk antisipasi.
2. Pemda morut dapat berkoordinasi dengan Kabupaten tetangga untuk membicarakan masalah terkait kenaikan harga bahan pokok masyarakat.
3. DPRD Morut diharapkan dapat berkoordinasi dengan pemerintah dalam hal kebijakan anggaran daerah terkait kekurangan bahan pokok masyarakat dan penanggulangan covid 19 di daerah kita.
4. Secara internal kadis perindagkop morut dan kabag ekonomi, dapat melakukan koordinasi dengan para camat agar turut serta memantau di lapangan tentang, perkembangan harga kebutuhan pokok,
5. Diharapkan masyarakat tidak panik. Pemerintah daerah akan berusaha agar tidak terjadi kelangkaan bahan pokok
Semua pihak akan berupaya agar tidak terjadi kelangkaan kebutuhan pokok, ditengah wabah covid-19. Jika ada pihak pihak yang sengaja menimbun sembako, maka masyarakat bisa laporkan.
Hendly