BERITA MORUT- Intensitas hujan yang tinggi membuat sejumlah wilayah Kabupaten Morowali Utara (Morut) diterjang banjir dan longsor. Sejumlah fasilitas umum seperti rumah ibadah, pemukiman warga dan jalan raya mengalami kerusakan yang cukup parah.
Seperti halnya yang terjadi di kecamatan Bungku Utara tepatnya di desa Uewaju, Tirongan Bawah, Tokala Atas, Womparigi dan Uemasi, tanggul penahan banjir sungai solato jebol akibat curah hujan tinggi, kurang lebih 10 ha sawah rusak terendam lumpur dan batu yang terbawa banjir.
Demikian pula di kecamatan Mamosalato desa Tanasumpu dan Tananagaya, tanggul penahan air sungai siombo jebol akibatnya banjir menerjang beberapa pemukiman warga hingga puluhan ha sawah dinyatakan rusak.
Menurut Bupati Morut Moh. Asrar Abd. Samad yang turun langsung meninjau ke lapangan mengatakan, “tadi kesana memang aliran sungai itu sangat besar karena curah hujan tinggi, sehingga meluap melebihi tanggul yang sudah ada, oleh karena itu memang mau tak mau tanggul ini harus di tinggikan” ucapnya.
“Ini terjadi karena ada aliran sungai yang masuk ke sungai Tanasumpu, makanya harus di lebarkan tentu harus ada normalisasi dan pengerukan. Pihak pemkab pun akan segera melakukan pengerukan, peninggian tanggul dan pelebaran anak-anak sungai,” ujar Asrar, Kamis, (16/7/2020).
“Ini perlu penangan segera, agar tidak terjadi banjir yang lebih besar yang menimbulkan putusnya jalan. Mudah-mudahan segera ada penangan,” ungkapnya.
Turut mendampingi Bupati, Kepala Dinas PUPR Agung Ponga, ST.,MT, Kasat Pol.PP dan Damkar Buharman Lambuli, S.Sos, Plt. Kadis Pertanian DR. Najamudin Atong, M.Si, Sekretaris BPBD Darman Bada, Sekretaris Dinas Kesehatan Adi Purwanto, Danramil Bungku Utara-Mamosalato, Serma Karepesina, Sekcam Mamosalato dan Kapus Pandauke.
Kominfo Morut/HM