Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaBerita DaerahBERITA MORUT

Berbicara di Musrenbang, Ustad Faisal Soroti Pembangunan Proyek Mubazir

33
×

Berbicara di Musrenbang, Ustad Faisal Soroti Pembangunan Proyek Mubazir

Sebarkan artikel ini
Example 728x250

Kolonodale, – Dalam forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Petasia, Tokoh masyarakat dan tokoh agama Ustad Faisal Dg Siamme menyuarakan isu krusial mengenai pembangunan ibu kota Kolonodale. Forum yang dihadiri oleh beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, tiga anggota DPRD dari Dapil 1, serta para Kepala Desa/Lurah dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) tersebut menjadi momentum bagi Faisal untuk menegaskan pentingnya komitmen pemerintah dalam membangun Kolonodale secara serius.

Menurutnya, meskipun Kolonodale telah berusia 12 tahun sebagai ibu kota, belum ada perubahan signifikan yang benar-benar dirasakan oleh masyarakat. “Sebagai bagian dari masyarakat yang peduli dengan ibu kota, saya meminta kepada Pemerintah Daerah dan juga Anggota DPRD untuk serius membangun ibu kota. Masyarakat Kolonodale sudah cukup lama menunggu perubahan nyata,” tegasnya.

Example 300x600

Selain itu, Ustad Faisal juga menyoroti perencanaan pembangunan yang dinilai kurang profesional dan cenderung mubazir. Ia mencontohkan beberapa proyek yang kurang bermanfaat seperti bangunan Pesanggrahan, objek wisata Teletubbies, serta Permandian Jompi yang justru menjadi tempat yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat. “Pemerintah harus lebih profesional dalam merencanakan pembangunan agar tidak ada proyek yang sia-sia dan merugikan daerah,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Faisal juga menyinggung soal dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari para investor. Ia menilai bahwa selama ini dana CSR tidak terdistribusi dengan baik dan hanya dinikmati oleh sebagian masyarakat, sehingga menimbulkan polemik berkepanjangan. Bahkan, beberapa Kepala Desa harus berhadapan dengan Aparat Penegak Hukum (APH) karena persoalan dana CSR yang cukup besar.

“Kedepannya, Pemerintah Daerah harus membentuk panitia khusus yang mengurus dana CSR agar lebih terarah, berkeadilan, dan benar-benar mengakomodir kebutuhan masyarakat lingkar tambang,” ujarnya.

Sebagai penutup, Ustad Faisal mengajak seluruh masyarakat ibu kota untuk terus mengawal komitmen Pemerintah Daerah dan DPRD, khususnya dari Dapil 1 (Kecamatan Petasia, Petasia Barat, dan Petasia Timur), dalam membangun dan merubah wajah Kolonodale menjadi ibu kota yang lebih maju dan berkembang.

“Sudah saatnya pemerintah dan wakil rakyat menunjukkan keseriusan mereka dalam membangun Kolonodale. Kami, masyarakat ibu kota, menantikan komitmen nyata,” tutupnya.

Example 728x250