BBPTHU BaturRaden : Little House on The Prairie Indonesia
Masih ingat film Little House on the Prairie yang setiap minggu diputar TVRI tahun 1980-an ? Drama keluarga yang diadaptasi dari novel karya Laura Ingals Wilder, diangkat ke layar kaca sebanyak kurang lebih 200 episode ditahun 1974, menjadi tontonan wajib keluarga Indonesia ditahun 80-an saat bercengkrama setiap Minggu siang.
Saat berkeliling di Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTU dan HPT) yang memiliki luasan lahan 84 ha, 22 September pagi, rasanya kita menjadi bagian dari salah satu episode film klasik tersebut.
BBPTHU dan HPT BaturRaden sesungguhnya transformasi dari Taman Induk Ternak BaturRaden yang dibuka dengan resmi PJM Wakil Presiden Drs Mohammad Hatta, 22 Djuli 1953, delapan tahun setelah Indonesia memproklamasikan diri sebagai negara merdeka.
Daerah BaturRaden di Kabupaten Banyumas dikenal sebagai salah satu destinasi wisata di Jawa Tengah. Nama Batu Raden. Konon nama BaturRaden berasal dari kisah legenda sepasang kekasih seorang Pelayan (Batur) dan seorang wanita Bangsawan (Raden).
Terletak di ketinggian +/- 700 dpl, Batur Raden berada di Selatan lereng Gunung Slamet dengan iklim yang sejuk, dan memiliki sejumlah tempat pariwisata berbasis keindahan alam.
Berada diantara spot dan fasilitas wisata yang lain, BBPTUHPT BaturRaden menjadi Heritage yang tetap mempertahankan keaslian sejumlah bangunan peninggalan kolonial Belanda, diantara sejumlah bangunan baru yang sengaja dibuat sebagai tempat bagi para pengunjung dan tamu. Bangunan dengan arsitek Belanda terawat dengan baik, sehingga jika kabut mulai menggelantung kita seakan kembali kemasa silam.
Sebagaimana namanya sebagai Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak, tempat ini menjadi kawah candradimuka pusat pembibitan sapi perah dan kambing perah di bawah Ditjen Peternakan yang bergerak di bidang pemuliaan, pemeliharaan, produksi bibit & HPT.
Berada ditempat ini, saya tentu saja tidak melepas kesempatan menikmati keindahan tempat ini sekaligus menghirup udara segar. Ditemani keluarga besar BBPTU dan HPT BaturRaden dibawah pimpinan Drh Sintong HMT Hutasoit, kita bercanda dengan sapi yang dilepas dihamparan rumput hijau yang hanya dibatasi pagar sebagai pembatas agar kawanan ini tidak masuk pada area ternak yang berada di kandang.
“Saat ini ternak yang ada sebanyak 1200 ternak dari kapasitas 3000 ternak, dengan produksi pakan setiap hari 40 ton untuk memenuhi kebutuhan ternak yang ada disini,” jelas Drh Sintong.
Berkeliling tempat ini seakan membuat waktu terhenti sejenak, nanti tersadar Ketika kabut mulai menggayuti sekeliling kami. Refleks saya melihat jam tangan, “Lha, ini baru jam sebelas kabutnya sudah turun.”
Perjalanan kelilingpun berakhir. “Kita nikmati dulu susunya pak. Asli lho,” kata Drh Sintong. Saat aliran susu melewati tenggorakan ini, sumpah dan yakinlah, kenikmatannya tidak dapat digambarkan. Lengkap sudah perjalanan hari itu.*(Erick Tamalagi)