14 Orang Anggota MONGAE Sempat Tersesat Dilokasi Benteng Wulanderi Saat Gelar Upacara
MOROWALI UTARA- Sejumlah 14 orang anggota relawan mongae di lepas oleh Tadulako Mongae, Alwun Lasiwua, Minggu, 16 agustus 2020 menuju Benteng Wulanderi untuk melaksanakan upacara dalam rangka HUT RI ke 75 dan HUT perang wulanderi ke 113.
Perang Wulanderi di kenal dengan perang MORI 2 melawan kolonial Belanda pada tgl 16-17 Agustus 1907 dengan menewaskan Mokole Marunduh serta para Tadulako dan para Mongae mori di antaranya 2 orang Tadulako Wulanderi yakni Limbampati dan Ladadena.
Tim ekspedisi yang di pimpin oleh Toni Maruangi sempat selama 2 hari tersesat dan tidak dapat menemukan jalan masuk menuju benteng, padahal sesungguhnya mereka sudah berulang ulang mengintari tempat tersebut namun tidak menemukan jalan masuk menuju benteng wulanderi.
Setelah hari ke 3 sekitar 12.30 wita, akhirnya mereka menemukan jalan masuk tersebut yang telah berulangkali mereka lalui. Menurut penuturan beberapa anggota tim mengatakan, selama 3 hari mereka berada di wilayah wulanderi, pada malam hari mendengar suara kendaraan serta bunyi klakson nya dan siang hari mereka mendengar bunyi musik.
Selain itu juga beberapa orang juga menuturkan pada malam hari mereka seakan akan di hantui dengan berbagai macam gangguan seperti pohon yang di goyang secara tiba-tiba dan sosok bayangan entah apa yang tiba-tiba melintas di dekat mereka. Setelah melakukan ritual memohon permisi pada hari ke 2 barulah pada pagi hari ke 3 mereka sudah menemukan jalan masuk ke benteng wulanderi dan menemukan sejumlah tanda jejak yang pernah di buat oleh PA. Santiwali Bunta pada ekspedisi pertama thn 2012 yang di pimpin oleh Alwun Lasiwua.
Setelah melakukan upacara dan mengamati keadaan seputaran benteng tim ekspedisi TERORONDO I WULANDERI kembali ke lembomanente sebagai pos utama di mana pada tempat ini sejumlah anggota relawan mongae tetap menunggu kedatangan mereka yang tiba pada pukul 21.00, Selasa, 18 agustus 2020.
Alwun Lasiwua/Hend